Sunday, August 15, 2021

Sometimes I Lie - Alice Feeney


(Sometimes I Lie - Alice Feeney)

Sumpah, sudah lama banget nggak ngutak-ngatik blog ini lagi. Entah karena kondisi pandemi begini, jadwal Work From Home yang makin sering, justru waktu luang di rumah malah makin sedikit termasuk bebas ngetik reviu buku bacaan.

Sebetulnya sudah ada beberapa buku yang juga sudah kubaca dan kubuat draf reviu nya, cuma belum selesai penulisan, jadi belum ku post. Terhenti di tengah jalan entah karena tiba-tiba ada kerjaan lain, dan apapun itu.

Kali ini aku mau bahas buku thriller yang apik banget. Jenis thriller yang aku rindu-rindukan untuk dibaca, yaitu karya Alice Feeney berjudul Sometimes I Lie.

Oh ya berhubung udah lama banget nggak nulis reviu buku, jadi aku mau ubah gaya penulisan juga, dan mudah-mudahan tetap bisa merangkum semua hal secara garis besar dari bukunya ya.

***

Judul : Sometimes I Lie 
Penulis : Alice Feeney
Penerjemah : Ingrid Nimpoeno
Penyunting : Yuli Pritania
Penyelaras Aksara : Nani
Penerbit : Noura Books
ISBN : 978-602-385-623-7.
Halaman : 396 halaman
Cetakan : I, Oktober 2019

Blurb :
Namaku Amber Reynolds.
Ada tiga hal yang perlu kau ketahui tentangku:
1. Aku dalam keadaan koma.
2. Suamiku tidak lagi mencintaiku.
3. Terkadang, aku berbohong.

***

Novel ini menceritakan tentang Amber Reynolds yang dalam kondisi koma dan berpacu pada ingatannya dalam keadaan bawah sadar nya dia terhadap kejadian yang mengakibatkan dia bisa menjadi koma seperti ini. Amber Reynolds sendiri adalah seorang asisten presenter terkenal acara Coffee Morning bernama Madelaine. Sebelumnya Amber ini pun juga pembawa acara namun sempat mengundurkan diri dari dunia presenter dan mencoba bekerja kembali seiring kebosanannya dia terhadap hidupnya. 

Suaminya, Paul, sibuk sendiri membuat naskah buku novel terbaru, dan Amber merasa suaminya ini jadi bersikap acuh karena sudah lama juga mereka tidak punya anak. Adik perempuannya, Claire, sering mengunjungi rumahnya yang tidak jauh letaknya dengan rumah Claire sendiri, entah untuk sekedar mengobrol dengan Paul atau untuk bertemu dengan Amber sendiri.

Hingga pada malam natal, Claire dalam alam bawah sadarnya menyadari bahwa dirinya sedang koma di salah satu rumah sakit, namun bisa mendengar berbagai percakapan di sekelilingnya. Dan Claire mencoba untuk mengingat-ingat apa yang terjadi dengan dirinya dan berupaya untuk kembali sadar dan pulih kembali.

***

Baiklah, novel ini unik karena jujur saja pertama baca, aku ga terlalu respek kayak mengada-ada, ini kok lagi koma tapi pikirannya bisa sebegitu kuatnya untuk mengingat kejadian-kejadian secara runut sampai terjadinya kecelakaan. Terus juga menceritakan betapa merana nya banget si Amber ini, penuh prasangka pada orang-orang disekelilingnya yang padahal belum tentu kayak apa yang dia pikirkan. Serius, di awal cerita aku malah jadi sebel banget sama si Amber ini kayak "dih apaan sih lu, gitu doang baperan".

Tapi seperti yang aku bilang, ini unik. Di bab lainnya, ada tulisan buku harian seseorang waktu kecil sekitar umur 10 Tahun. Bahasanya rapiiii sekali, dan penyusunan kata-kata pada diary nya betul-betul bagus. Karena si penulis diary ini emang ceritanya suka baca buku, jadi mungkin itu yang buat dia bisa menulis diary dengan kata-kata yang tertata sekali. Disini kita ga tau yang menulis diary siapa, tapi di ceritanya dia, dia punya teman yang bernama Taylor yang pada akhirnya mereka menjadi saudara karena dia diasuh oleh ibunya Taylor.

Aku sempat berpikir diary ini diary si Amber waktu kecil dan menceritakan betapa sayangnya dia sama temannya yang bernama Taylor.

Tapi bukan thriller yang menarik kalau kesimpulan receh kayak gitu dengan mudahnya langsung ketahuan.

Alur yang diciptakan penulis untuk novel ini, maju mundur ya, mundur karena ada part-part buku hariannya seorang anak kecil ini dengan kisahnya yang tegar tapi suram banget ditambah ingatan-ingatan Amber ketika beberapa hari sebelum kejadian kecelakaan itu terjadi.

"Terkadang aku merasa seakan semua orang lebih berbahagia daripada diriku, seakan mereka semua memiliki rahasia yang tak kumiliki" (Hal. 266)

Penokohan dari novel juga luar biasa. Kita dibuat ga bisa nebak sama sekali sebenarnya yang sakit jiwa ini siapa, yang bohongnya keterlaluan siapa, yang antagonisnya siapa, karena kayaknya yang murni baik dan ga menyebalkan sampai akhir cerita paling cuma si kembar, anaknya si Claire. HAHAHA. Hebat sekali penulis membuat tokoh yang bikin otak jadi berpindah haluan dengan cepatnya dari yang awalnya respek tapi pas baca beberapa bab kemudian langsung kecewa ternyata kok begitu.

Bahkan ada tokoh yang kukira nyata tapi ternyata dia cuma TEMAN BAYANGAN waktu masa kecil dan masih dianggap ada sama nih orang ketika dia dewasa. Gimana nggak misuh-misuh tuh di pertengahan buku. Gila.

Semua tokoh punya keterhubungan satu sama lain. Ga nyangka juga sih ini. Hebat.

Untuk bahasa, aku suka penerjemah dalam menerjemahkan bahasa nya, bagus sekali, pola kata-katanya nikmat dibaca, dan tidak membuat tata bahasanya jadi terkesan berlebihan. Bagus banget. Jadi aku berpikir, kalau terjemahannya aja oke, mungkin yaa gaya penulisan aslinya juga ga kalah oke.

"Kita semua hanyalah hantu dari orang-orang yang kita harap adalah diri kita, dan replika palsu dari orang-orang yang kita inginkan sebagai diri kita." (Hal. 302)

Plot yang naik turun, mulai dari pertengahan kita diperlihatkan satu persatu versi yang benarnya seperti apa sih, twist yang bertubi-tubi nggak cuma satu bahkan sampai di akhir pun masih disuguhkan twist yang bikin kita misuh-misuh, "anjir gila ya".

Endingnya? Nah ini yang kusuka, thriller keren tuh endingnya pasti gantung dan bikin pertanyaan baru. Dan Alice Feeney menurutku sukses bikin ending yang oke kayak gini. Buatku, ekspektasiku ketika beli buku ini agak besar karena tertulis di cover bukunya kalau novel ini mendapat penghargaan Goodreads Choice Awards Finalist : Best Mystery & Thriller, USA Today : 5 New Books Not to Miss, dan Entertainment Weekly : 10 Best New Thrillers.  Ditambah komentar di cover buku dari A.J Finn yang mengarang novel The Woman in The Window dan Oprah.com. Dan setelah baca, emang rekomended buat yang suka thriller dengan tema yang fresh kayak gini. 

Oke, segitu aja reviu buku Sometimes I Lie yang ku pikir isinya orang tukang bohong hal-hal kecil tapi ternyata sekalinya bohong hal yang membagongkan sekali.

Selamat menikmati buku.
Selamat menemukan hal-hal baru. 😊

No comments:

Post a Comment