The Dinner - Herman Koch |
Pas liat, ada komen "Gone Girl versi
Eropa" dan lihat sinopsis di belakang bukunya, langsung tertarik buat
beli.
Dan selesai baca, kok rasanya aku kurang
dapet maksudnya apa ya ini buku.
Hmm, kayaknya 7 dari 10 deh.
***
Simpel Sinopsis
Diceritakan
tentang suami istri yang bernama Paul dan Claire yang dengan setting awal di
sebuah restoran untuk makan malam bersama dengan adik Paul dan istrinya yang
bernama Serge dan Babette.
Kisah awal sebatas acara
makan malam mereka berempat dengan diselingi percakapan-percakapan remeh
tentang cerita masing-masing dari tentang tempat penginapan di Paris, tentang
Serge yang mencalonkan diri menjadi perdana menteri, dan sebagainya. Hingga
pada akhirnya, topik utama yang mereka berempat ingin bicarakan adalah tentang
kasus anak-anak mereka yang terlibat suatu hal kriminal. Anak dari Serge dan
Paul yang habis pulang dari pesta anak-anak remaja gitu lah, dan berencana mau
ambil uang di ATM terdekat, tapi ternyata ada gelandangan yang di deskripsikan
seperti, sangat bau dan jorok, dan berakibat menghalangi mereka untuk mengambil
uang.
Tapi, mereka jadi bertindak
berlebihan dengan melempar-lemparkan barang-barang yang ada di tempat sampah
yang letaknya dekat ATM ke si gelandangan dan berujung dengan entah sengaja
atau tidak terlemparlah kaleng yang ada sisa minyak tanah dan kayak pematik api
gitu deh. Si gelandangan jadi kebakar dan tewas. Entah sebetulnya kejadian nya
malam hari, tapi muncul di berita dan medsos rekaman cctv dan rekaman yang
entah siapa yg merekam atas apa yang telah diperbuat oleh dua anak ini.
Konflik selanjutnya adalah
kekhawatiran akan si Serge yang memang sedang mencalonkan diri menjadi perdana
menteri, dia nggak mau kalau seandainya rekaman tragedi itu diketahui bahwa
anaknya yang melakukan hal tersebut. Makanya dia berniat untuk membuat press
conference pengunduran dirinya di esok pagi nya.
Konflik lain sebetulnya dari
segi Paul. Dia menceritakan pula kejadian-kejadian yang dia alami di masa
lalunya, dimana pernah menjadi guru, tapi lama-lama entah menjadi bosan dan
berujung pada (apa ya namanya? Stres?) yaa gitu lah, dan di nonaktif kan oleh
Kepala Sekolah tempat dia mengajar.
Jadi bagaimana kelanjutan
Serge? Apakah jadi mengundurkan diri? Dan siapa yang merekam kejadian tersebut
selain yang terekam oleh CCTV? Terus bagaimana akhir nya?
Silahkan baca buku nya sendiri ya. 😏
***
Alasan kenapa 7 dari 10?
Kenapa ya? Biar aku jelasin
satu-satu.
Pertama, Cover dan sinopsis
di belakang buku sejujurnya bikin aku tertarik. Aku lebih tertarik lagi liat
sinopsis di belakang bukunya. Di bayanganku itu kayak ada dua suami-istri yang
berbincang-bincang sambil makan malam private gitu lah, kemudian salah satu nya
mulai mengungkapkan kalau anaknya telah melakukan suatu pembunuhan yang sadis
atau sejenisnya yang juga nantinya ada sangkut pautnya sama anak dari
suami-istri yang lain.
Tapi ternyata, nggak gitu
juga. Agak melenceng sedikit.
Dan sejujurnya kata-kata
"Gone Girl versi Eropa" pun juga memberikan aku ekspektasi yang
sejenis novel itu.
Berhubungan sama cover dan
sinopsis, mengenai alur. Alur yang dipakai ini maju mundur. Penulis pakai sudut
pandang orang pertama, dimana tokoh utamanya adalah Paul. Nah, Paul ini
diceritakan sedang menceritakan kejadian dia yang sedang makan malam dengan
istri beserta Serge dan Babette, tapi terkadang dia flashback ke
kejadian-kejadiannya di masa lalu. Yaaa sah-sah aja sih, tapi nggak ngena aja
semisal setting cerita adalah restoran dengan kegiatan makan dan interaksi
dengan pelayan kemudian si tokoh utama asyik aja flashback dan gambaran
flashback nya tuh terkesan lamaaa diceritain. Porsi cerita dimana dia
flashback, aku rasa jauuuuh lebih lama dibanding dia menceritakan kejadian yang
sedang dia alami di restoran saat itu. Nggak sebanding. Jadi terkesan,
"ini orang lagi ngelamun mulu ya padahal lagi acara makan bareng?".
Lanjut, ke setting. Buatku
sih nggak enak aja, ternyata mereka lagi bahas tentang perbuatan kriminal
anaknya, terus mereka berbicara di tempat umum dimana yaaa orang bisa aja dong
dengar diam-diam? Terus juga ada adegan dimana Babette ini nangis dan sempat
merajuk dengan Serge. Helloooo, katanya Serge ini calon perdana menteri, untuk
ukuran orang terpandang kayak dia, yaaa nggak layak aja mereka justru memilih
perbincangan nya di tempat seperti di restoran yaaa sekhusus apapaun tempat
makannya, tetap saja judulnya "banyak orang" yang ngeliatin. Aneh.
Oke, balik lagi ke alur.
Tokoh utama, Paul, memang sering menceritakan flashback yang sempat aku
komentarin tadi, tapi aku akuin sih semakin baca buku nya, aku mulai menemukan
poin-poin yang menjadi alasan kenapa bisa terjadi hal-hal di "masa
sekarang" nya dia. Poin plus sih untuk ini. Penulis bisa menciptakan alur
yang meski aneh tapi unik. Tapi ya gitu tadi, dari awal cerita sama konflik
sebetulnya apa yang terjadi tuh berasa lamaaa banget bisa diketahui.
Lanjut ke tokoh, baru kali
ini aku nggak "ngefans" dari semua tokoh yang ada di buku. Semua sama
aja. Masing-masing ada "nggak jelas" nya, kayak nggak ada yang
"wah". Dari Serge yang public figure tapi kok ya gitu juga, kayak
lembek nggak jelas. Terus dari sudut pandang si Paul juga dia kayaknya rakus
banget gitu, Terus, Babette yang kayaknya manja banget deh. Secara dia di
tempat umum, terus mau gitu dia nangis bahkan kayak ngambek, padahal suaminya
public figure.
Sedangkan tokoh utama, duh,
ini lebih nggak jelas. Oke, dia lebih digambarkan seperti seorang ayah yang
betul-betul ngelindungin anaknya sedemikian rupa, tapi di part waktu dia kayak
stres gitu pas jadi guru, dan dibilang kalau dia kena burnout syndrome atau nervous
collapse yang itupun nggak terlalu dijelasin sama penulis. Kenapa
nggak jelas? Korelasi nya aneh menurutku. Paul ini di awal diceritain kayak
stres ngajar gitu, tiba-tiba kayak males gitu lah, terus sama Kepala Sekolah
nya disuruh pemberhentian sementara. Tapi ternyata, dia lama banget nggak
ngajar-ngajar lagi. Kemudian diceritakan ketika anaknya buat esai tentang
hukuman bagi penjahat gitu lah dan entah mengapa hasil esai anaknya itu
seakan-akan memperbolehkan saja hukuman mati, bahkan lebih bagus begitu.
Ternyata ada campur tangan si Paul dalam penulisan esai anaknya ini. Lantas,
Kepala Sekolah anaknya memanggilnya dan mempertanyakan esai anaknya, tapi
kemudian karena menyinggung pemberhentian sementara dia menjadi guru, dan
bawa-bawa alasan burnout syndrome segala macam itu, tiba-tiba
dia marah, nonjok si Kepala Sekolah. Terus apa hubungan nya sama burnout
syndrome atau nervous collapse tadi? Aku malah
ngeliatnya dia cuma kayak sekedar orang yang nggak bisa menahan emosi nya doang
ketika anaknya di kritik sama orang lain.
Ada part lain yang buat aku
ngerasa, dia sebetulnya terkesan kayak nggak bisa nahan emosi doang karena efek
ngebela harga diri dan keluarganya. Misalnya lagi pas di part istrinya sakit
berhari-hari, dan anaknya ini nggak ada yang bisa ngurusin, hingga Serge dan Babette
datang ke rumahnya, terus kayak ngasih saran kalau apakah sebaiknya anaknya
Paul ini di urus sama mereka saja, tapi oleh Paul, dia malah kayak nonjok Serge
lah, dan sebagainya. Kayak nggak terima gitu.
Terus apa hubungannya ketika
orang tua punya gen kelainan psikologis dengan kemungkinan turun ke anaknya,
lewat tes air ketuban apalah itu. Karena kupikir, permasalahan psikologis yang
diceritakan Penulis hanya menyebutkan burnout syndrome dan
selanjutnya hanya menggambarkan emosial Paul yang terkadang begitu. Apa itu
termasuk gangguan psikologis? Meskipun Penulis seakan-akan mengkaitkan nya
dengan menjadikan anaknya Paul juga bertindak "berani" kayak bapaknya
di akhir cerita. Atau mungkin aku bisa terima sih kayak misalnya kadang Paul
ini suka nggak ingat sama kejadian tertentu, tapi tetap aja nggak relevan juga
kalau tiba-tiba disangkutpaut kan dengan keturunan gen.
Ini apa aku yang lemot ya
baca nya?
Paling mungkin yang lebih
mendingan itu, justru istrinya Paul. Dia kayak menyimpan rahasia antara dia dan
anaknya, tanpa melibatkan Paul tapi ternyata ada maksud yang "ngena"
disitu. Dan interaksi dia dengan Serge, Babette, bahkan dengan Paul pun
terkesan baik tapi padahal dia sedang merencanakan hal yang nggak diduga-duga.
Seriously, sampai buku ini
habis, kupikir plot twist dan pemeran utama itu justru istrinya Paul. Bukan
Paul nya.
Aduh panjang banget ya?
Terakhir deh, ending. Plot
twist nya mungkin bisa diterima. Ada kejutan-kejutan yang buat aku paham
"Oh ternyata begitu" dan sejenisnya. Poin plus. Tapi untuk ending,
aku nggak paham. Penulis sangat ngambang sekali bikin ending nya.
Okelah, sekali lagi, bagi
penikmat buku, semua buku menarik. Pasti ada kesan yang di dapat. Kalaupun ada
hal-hal yang dikritik (sama aku misalnya), bisa jadi karena aku nya yang emang
lemot dan wawasan ku masih kurang. Jadi yaaa terkadang kayak sok tahu gini ya?
AHAHAHAHA.
Malah mungkin justru buat
orang lain buku ini malah bagus. Who knows kan yaaa? Karena ini International
Best Seller juga lho.
Jadi mending coba dulu baca,
review ku jangan dijadikan batasan kalian dalam membaca buku yaaa.
Selamat menikmati buku.
Selamat menemukan hal-hal
baru. 😊
No comments:
Post a Comment