Monday, November 27, 2017

The Dinner (Herman Koch)




The Dinner - Herman Koch


Pas liat, ada komen "Gone Girl versi Eropa" dan lihat sinopsis di belakang bukunya, langsung tertarik buat beli.

Dan selesai baca, kok rasanya aku kurang dapet maksudnya apa ya ini buku.

Hmm, kayaknya 7 dari 10 deh.


***

Simpel Sinopsis

Diceritakan tentang suami istri yang bernama Paul dan Claire yang dengan setting awal di sebuah restoran untuk makan malam bersama dengan adik Paul dan istrinya yang bernama Serge dan Babette.


Kisah awal sebatas acara makan malam mereka berempat dengan diselingi percakapan-percakapan remeh tentang cerita masing-masing dari tentang tempat penginapan di Paris, tentang Serge yang mencalonkan diri menjadi perdana menteri, dan sebagainya. Hingga pada akhirnya, topik utama yang mereka berempat ingin bicarakan adalah tentang kasus anak-anak mereka yang terlibat suatu hal kriminal. Anak dari Serge dan Paul yang habis pulang dari pesta anak-anak remaja gitu lah, dan berencana mau ambil uang di ATM terdekat, tapi ternyata ada gelandangan yang di deskripsikan seperti, sangat bau dan jorok, dan berakibat menghalangi mereka untuk mengambil uang. 


Tapi, mereka jadi bertindak berlebihan dengan melempar-lemparkan barang-barang yang ada di tempat sampah yang letaknya dekat ATM ke si gelandangan dan berujung dengan entah sengaja atau tidak terlemparlah kaleng yang ada sisa minyak tanah dan kayak pematik api gitu deh. Si gelandangan jadi kebakar dan tewas. Entah sebetulnya kejadian nya malam hari, tapi muncul di berita dan medsos rekaman cctv dan rekaman yang entah siapa yg merekam atas apa yang telah diperbuat oleh dua anak ini.

Konflik selanjutnya adalah kekhawatiran akan si Serge yang memang sedang mencalonkan diri menjadi perdana menteri, dia nggak mau kalau seandainya rekaman tragedi itu diketahui bahwa anaknya yang melakukan hal tersebut. Makanya dia berniat untuk membuat press conference pengunduran dirinya di esok pagi nya.

Konflik lain sebetulnya dari segi Paul. Dia menceritakan pula kejadian-kejadian yang dia alami di masa lalunya, dimana pernah menjadi guru, tapi lama-lama entah menjadi bosan dan berujung pada (apa ya namanya? Stres?) yaa gitu lah, dan di nonaktif kan oleh Kepala Sekolah tempat dia mengajar.

Jadi bagaimana kelanjutan Serge? Apakah jadi mengundurkan diri? Dan siapa yang merekam kejadian tersebut selain yang terekam oleh CCTV? Terus bagaimana akhir nya?

Silahkan baca buku nya sendiri ya. 😏

***

Alasan kenapa 7 dari 10?

Kenapa ya? Biar aku jelasin satu-satu.
Pertama, Cover dan sinopsis di belakang buku sejujurnya bikin aku tertarik. Aku lebih tertarik lagi liat sinopsis di belakang bukunya. Di bayanganku itu kayak ada dua suami-istri yang berbincang-bincang sambil makan malam private gitu lah, kemudian salah satu nya mulai mengungkapkan kalau anaknya telah melakukan suatu pembunuhan yang sadis atau sejenisnya yang juga nantinya ada sangkut pautnya sama anak dari suami-istri yang lain. 

Tapi ternyata, nggak gitu juga. Agak melenceng sedikit.

Dan sejujurnya kata-kata "Gone Girl versi Eropa" pun juga memberikan aku ekspektasi yang sejenis novel itu.

Berhubungan sama cover dan sinopsis, mengenai alur. Alur yang dipakai ini maju mundur. Penulis pakai sudut pandang orang pertama, dimana tokoh utamanya adalah Paul. Nah, Paul ini diceritakan sedang menceritakan kejadian dia yang sedang makan malam dengan istri beserta Serge dan Babette, tapi terkadang dia flashback ke kejadian-kejadiannya di masa lalu. Yaaa sah-sah aja sih, tapi nggak ngena aja semisal setting cerita adalah restoran dengan kegiatan makan dan interaksi dengan pelayan kemudian si tokoh utama asyik aja flashback dan gambaran flashback nya tuh terkesan lamaaa diceritain. Porsi cerita dimana dia flashback, aku rasa jauuuuh lebih lama dibanding dia menceritakan kejadian yang sedang dia alami di restoran saat itu. Nggak sebanding. Jadi terkesan, "ini orang lagi ngelamun mulu ya padahal lagi acara makan bareng?".

Lanjut, ke setting. Buatku sih nggak enak aja, ternyata mereka lagi bahas tentang perbuatan kriminal anaknya, terus mereka berbicara di tempat umum dimana yaaa orang bisa aja dong dengar diam-diam? Terus juga ada adegan dimana Babette ini nangis dan sempat merajuk dengan Serge. Helloooo, katanya Serge ini calon perdana menteri, untuk ukuran orang terpandang kayak dia, yaaa nggak layak aja mereka justru memilih perbincangan nya di tempat seperti di restoran yaaa sekhusus apapaun tempat makannya, tetap saja judulnya "banyak orang" yang ngeliatin. Aneh.

Oke, balik lagi ke alur. Tokoh utama, Paul, memang sering menceritakan flashback yang sempat aku komentarin tadi, tapi aku akuin sih semakin baca buku nya, aku mulai menemukan poin-poin yang menjadi alasan kenapa bisa terjadi hal-hal di "masa sekarang" nya dia. Poin plus sih untuk ini. Penulis bisa menciptakan alur yang meski aneh tapi unik. Tapi ya gitu tadi, dari awal cerita sama konflik sebetulnya apa yang terjadi tuh berasa lamaaa banget bisa diketahui.

Lanjut ke tokoh, baru kali ini aku nggak "ngefans" dari semua tokoh yang ada di buku. Semua sama aja. Masing-masing ada "nggak jelas" nya, kayak nggak ada yang "wah". Dari Serge yang public figure tapi kok ya gitu juga, kayak lembek nggak jelas. Terus dari sudut pandang si Paul juga dia kayaknya rakus banget gitu, Terus, Babette yang kayaknya manja banget deh. Secara dia di tempat umum, terus mau gitu dia nangis bahkan kayak ngambek, padahal suaminya public figure.

Sedangkan tokoh utama, duh, ini lebih nggak jelas. Oke, dia lebih digambarkan seperti seorang ayah yang betul-betul ngelindungin anaknya sedemikian rupa, tapi di part waktu dia kayak stres gitu pas jadi guru, dan dibilang kalau dia kena burnout syndrome atau nervous collapse yang itupun nggak terlalu dijelasin sama penulis. Kenapa nggak jelas? Korelasi nya aneh menurutku. Paul ini di awal diceritain kayak stres ngajar gitu, tiba-tiba kayak males gitu lah, terus sama Kepala Sekolah nya disuruh pemberhentian sementara. Tapi ternyata, dia lama banget nggak ngajar-ngajar lagi. Kemudian diceritakan ketika anaknya buat esai tentang hukuman bagi penjahat gitu lah dan entah mengapa hasil esai anaknya itu seakan-akan memperbolehkan saja hukuman mati, bahkan lebih bagus begitu.  Ternyata ada campur tangan si Paul dalam penulisan esai anaknya ini. Lantas, Kepala Sekolah anaknya memanggilnya dan mempertanyakan esai anaknya, tapi kemudian karena menyinggung pemberhentian sementara dia menjadi guru, dan bawa-bawa alasan burnout syndrome segala macam itu, tiba-tiba dia marah, nonjok si Kepala Sekolah. Terus apa hubungan nya sama burnout syndrome atau nervous collapse tadi? Aku malah ngeliatnya dia cuma kayak sekedar orang yang nggak bisa menahan emosi nya doang ketika anaknya di kritik sama orang lain. 

Ada part lain yang buat aku ngerasa, dia sebetulnya terkesan kayak nggak bisa nahan emosi doang karena efek ngebela harga diri dan keluarganya. Misalnya lagi pas di part istrinya sakit berhari-hari, dan anaknya ini nggak ada yang bisa ngurusin, hingga Serge dan Babette datang ke rumahnya, terus kayak ngasih saran kalau apakah sebaiknya anaknya Paul ini di urus sama mereka saja, tapi oleh Paul, dia malah kayak nonjok Serge lah, dan sebagainya. Kayak nggak terima gitu.

Terus apa hubungannya ketika orang tua punya gen kelainan psikologis dengan kemungkinan turun ke anaknya, lewat tes air ketuban apalah itu. Karena kupikir, permasalahan psikologis yang diceritakan Penulis hanya menyebutkan burnout syndrome dan selanjutnya hanya menggambarkan emosial Paul yang terkadang begitu. Apa itu termasuk gangguan psikologis? Meskipun Penulis seakan-akan mengkaitkan nya dengan menjadikan anaknya Paul juga bertindak "berani" kayak bapaknya di akhir cerita. Atau mungkin aku bisa terima sih kayak misalnya kadang Paul ini suka nggak ingat sama kejadian tertentu, tapi tetap aja nggak relevan juga kalau tiba-tiba disangkutpaut kan dengan keturunan gen. 

Ini apa aku yang lemot ya baca nya?

Paling mungkin yang lebih mendingan itu, justru istrinya Paul. Dia kayak menyimpan rahasia antara dia dan anaknya, tanpa melibatkan Paul tapi ternyata ada maksud yang "ngena" disitu. Dan interaksi dia dengan Serge, Babette, bahkan dengan Paul pun terkesan baik tapi padahal dia sedang merencanakan hal yang nggak diduga-duga.

Seriously, sampai buku ini habis, kupikir plot twist dan pemeran utama itu justru istrinya Paul. Bukan Paul nya.

Aduh panjang banget ya?

Terakhir deh, ending. Plot twist nya mungkin bisa diterima. Ada kejutan-kejutan yang buat aku paham "Oh ternyata begitu" dan sejenisnya. Poin plus. Tapi untuk ending, aku nggak paham. Penulis sangat ngambang sekali bikin ending nya. 

Okelah, sekali lagi, bagi penikmat buku, semua buku menarik. Pasti ada kesan yang di dapat. Kalaupun ada hal-hal yang dikritik (sama aku misalnya), bisa jadi karena aku nya yang emang lemot dan wawasan ku masih kurang. Jadi yaaa terkadang kayak sok tahu gini ya? AHAHAHAHA.

Malah mungkin justru buat orang lain buku ini malah bagus. Who knows kan yaaa? Karena ini International Best Seller juga lho.

Jadi mending coba dulu baca, review ku jangan dijadikan batasan kalian dalam membaca buku yaaa.

Selamat menikmati buku.

Selamat menemukan hal-hal baru. 😊

No comments:

Post a Comment