Shopaholic & Baby - Sophie Kinsella |
"Begitulah cinta, bukan? Kau melakukan hal-hal gila tanpa alasan yang jelas." Venetia mendongak, mata hijaunya berkilauan. "Satu hal yang kupelajari dari pekerjaanku, Becky, cinta adalah hal yang terpenting. Cinta manusia. Aku melihatnya setiap kali membantu kelahiran bayi dan meletakkannya dalam dekapan sang ibu...setiap kali aku melihat jantung janin yang baru berusia delapan minggu berdetak di layar monitor dan melihat wajah orang tuanya...setiap kali para pasienku kembali, untuk kedua atau ketiga kalinya. Cintalah yang menghadirkan bayi-bayi itu. Dan tahukah kau? Hal lain tidak berarti apa-apa." (Hal. 184)
Aku selalu suka dengan kisah-kisah Becky Bloomwood ini, (yeah sekarang bernama Becky Brandon). Ala-ala chicklit, tapi Sophie Kinsella selalu bisa meraciknya dengan porsi yang tidak kebanyakan hal vulgar. dan berurusan sama ranjang doang Bahkan bisa dibilang sedikit kalaupun mau bahas-bahas begitu.
8.2 dari 10 deh nilainya.
***
Simpel Sinopsis
Kali ini menceritakan Becky Brandon yang akhirnya hamil. Tapi tetap dengan kebiasaannya dia yang nggak pernah hilang, belanja. Bagi dia malah, belanja bisa menghilangkan rasa mual nya karena hamil. Dia sampai belanja baju-baju bayi, perlengkapan bayi, boks, kereta dorong yang bermerk dan kualitasnya bagus. Nggak peduli harganya berapa selama ada kartu kredit.
Becky awalnya ditangani dokter kandungan yang dikenal keluarga Luke, suaminya, dari turun temurun, yaitu dr. Braine. Dr. Braine ini bahkan adalah dokter yang membantu lahirnya Luke waktu itu. Jadi kayak udah kepercayaan keluarganya Luke banget deh. Cumaaa, sayangnya si Becky ini kayak nggak terlalu suka dari usia dokternya yang sudah terlalu tua, jadi kalau ngomong lamaaa banget mikirnya, bikin dia males. Sampai akhirnya dia ketemu sama beberapa ibu-ibu yang lagi hamil juga waktu lagi belanja, dan salah satunya bilang kalau dia senang banget akhirnya bisa jadi pasiennya dr. Venetia Carter. Becky awalnya nggak tahu siapa Venetia, sampai akhirnya dia tahu kalau Venetia ini dokter kandungannya para artis-artis gitu lah. Kalau konsul ke dia bakal dapat paket perawatan tubuh yang mahal dan bisa bebas memilih paket persalinan model pijat thai di kolam dengan bunga teratai segala. Dan ini yang buat Becky semangat banget buat pindah dokter.
Awalnya suaminya nggak setuju, tapi karena Becky maksa untuk pindah ke Venetia, akhirnya Luke memperbolehkan. Nggak disangka, ternyata Venetia ini adalah mantan nya Luke waktu kuliah di Cambridge, mereka pacaran selama 1 tahun. Venetia sendiri wanita yang cantik, pakai baju model apa aja terlihat bagus, berambut merah panjang dan bermata hijau, itu jelas bikin Becky iri dan cemburu sama Venetia.
Awal-awal mikir yang nggak-nggak, apakah nanti Venetia bakalan membahayakan pernikahannya atau tidak, tapi kemudian sedikit lega karena Venetia mengaku kalau dia sudah punya pacar. Tapi ternyata, Venetia putus dan sedikit mulai mendekati Luke dan kadang suka sok-sok perhatian sama Luke bahkan di depan Becky sendiri. Becky jadi marah.
Cerita nggak cuma disitu, tapi juga seputar Luke yang mulai mengekspansi perusahaannya, Brandon Community bekerja sama dengan salah satu perusahaan ternama juga, yaitu Arcodas. Luke dibuat sangat sibuk mengurus segala sesuatunya sampai kadang-kadang melupakan Becky yang sedang hamil.
Jadi, apakah Becky bakal ganti dokter kandungan lagi? Anaknya Becky jadinya cewek apa cowok? Btw, dia dan Luke nggak mau mengetahui jenis kelamin bayi nya dulu, karena biar jadi kejutan. Tapi itu justru yang buat Becky kalang kabut dan tambah penasaran. Terus bagaimana dengan nasib perusahaannya Luke? Dan bagaimana hubungannya Luke dengan Venetia?
***
Alasan kenapa 8.2 dari 10
Biar Becky ini nyebelin dan bawelnya kelewatan, gila banget ngabisin duit yeaaah meskipun dia juga kaya, tapi aku nggak bosen baca cerita-ceritanya dia. Ada hal yang bisa kita bayangin, disaat kondisi yang keseharian kita dan dibandingkan dengan bagaimana orang barat menyikapinya, jadi kayak suatu perbandingan yang seru tersendiri.
Oke, kita bahas satu-satu.
Serial Shopaholic ini ada cetakan baru nya. Dan itu ukuran bukunya kayak novel-novel biasa. Nah kebetulan aku beli versi cetakan yang masih lama, dengan ukuran buku lebih kecil kayak novel-novel chicklit-chicklit dulu juga. Entah kenapa sih, jujur aja aku lebih suka ukuran buku yang kayak begitu. Lebih enak kalau dibawa kemana-mana. Nggak ngabisin space di tas. Terlepas dari itu, covernya sebetulnya biasa aja, tapi karena sebelumnya udah baca serial Shopaholic dan kali ini ceritanya tentang gimana reaksinya Becky pas punya anak, yaaa jadi penasaran aja.
Alurnya sendiri yaaa namanya chicklit ya, pasti runtut maju dari awal sampai akhir kejadian. Jalan cerita yang diberikan Sophie Kinsella pun pas, aku nggak ngerasa bertele-tele baik itu di awal cerita, tengah, maupun di akhir-akhir. Kocak nya dapet, ngeselinnya dapet, "asem" nya dapet juga, dan itu dikemas dengan alur yang ringan plus menyenangkan aja untuk diimajinasikan pas lagi baca. Emang keren sih Sophie Kinsella ini.
Penokohan, masih sama seperti yang dicerita-cerita sebelumnya, Becky Brandon tidak berubah, nyebelinnya ada, lucu nya ada, ribetnya ada, kadang juga norak meskipun dia punya duit banyak (berkat suaminya), kadang sembrono, buatku ini menggambarkan yaaa manusia nggak ada yang sempurna. Seperti Becky ini yang rasa-rasanya sebetulnya adalah sosok yang "wajar" ada di dunia. Tapi karena doyan belanja nya sama "terlalu menghambur-hamburkan uang tanpa dipikir dulu" aja yang dimata kita jadi terlalu menyebalkan. Aku suka ketika Luke bilang alasan kenapa dia sayang dan mau menjadikan Becky sebagai istrinya. Intinya, biar Becky ini ngeselin, tukang bikin masalah, tapi terkadang justru keputusan-keputusan yang dia ambil itu unik dan justru akhirnya malah membantu orang-orang di sekelilingnya secara tidak disangka-sangka.
Justruuuu, aku sebel banget Luke Brandon disini. Ada gitu istri lagi hamil, oke deh dia ceritanya lagi mengembangkan bisnisnya, ada klien penting dan bikin dia jadi sibuk sama kerjaan. Sampai Becky ada sesi buat kayak senam ibu hamil itu, Luke nggak bisa nemenin, dan diganti sama ibunya Becky. Atau paling nyebelinnya pas Becky lagi tiba-tiba drop, dan disuruh istirahat sama Venetia (dokter kandungan yang mantannya Luke itu), pas barengan acara temu alumni universitasnya Luke. Tapi Luke yang dipanas-panasin Venetia biar tetap ikutan aja, toh Becky nggak terlalu parah ini kondisinya, eeeeh malah beneran ikut pergi sama si Venetia.
Ingin ku berkata kasar pas part itu.
Gaya bahasa, masih ala-ala Sophie Kinsella lah. Nggak ada yang berubah. Ringan. Nggak ada masalah deh pokoknya. Daaaan, yang agak menyayangkan buatku, kayak ada yang kurang di ending. Ending untuk Becky nya sih pas. Tapi aku nggak jelas sama Venetia ini apa jadinya? Karena terakhir cuma dimunculkan waktu pas Becky di rumah sakit, Becky akhirnya melampiaskan kemarahannya ke Venetia didepan Luke dan keluarga-keluarganya, terus abis dipermalukan gitu, dia keluar kamar rumah sakit. Udah. Nggak ada kabar lagi selanjutnya.
Sebel aja.
Apa mungkin nanti muncul di seri selanjutnya?
Eh, tapi sebetulnya aku udah baca Mini Shopaholic. Itu kayaknya justru lanjutan dari Shopaholic & Baby. Hahaha. Inilah kelebihannya seri Shopaholic, meskipun bacanya nggak berurutan, tapi nggak terlalu ngaruh, karena kisahnya emang berbeda-beda. Tapi seingetku, nggak menyinggung-nyinggung Venetia juga. Jadi yaaa masih aja geregetan sama endingnya si Venetia ini.
Untuk ukuran novel chicklit sih yaa aku cukup terhibur sekali dengan novel ini. Ditambah lagi yang aku suka, meskipun genre nya chicklit, tapi Sophie Kinsella bisa mengemas novel ini nggak melulu fokus tentang urusan ranjang dan percintaan orang dewasa.
Oke.
Selamat menikmati buku.
Selamat menemukan hal-hal baru. 😊
No comments:
Post a Comment