Tuesday, February 20, 2018

Origin (Dan Brown)


Origin - Dan Brown

"Terkadang, yang perlu kau lakukan adalah memutar balik sudut pandangmu untuk dapat melihat kebenaran orang lain." (Origin, Dan Brown - Hal. 487)

Dan akhirnyaaaa...
Sebetulnya udah selesai baca dari 31 Januari kemarin, tapi karena aku nya sempet sakit, jadi nggak sempet buka-buka blog juga, akhirnya bisa nge-blog lagi sekarang.
Pertama, maafkan aku dulu ya, semisalnya nanti review kali ini agak-agak spoiler, karena aku pribadi khawatir penulisanku sendiri ada hal-hal yang malah bikin jadi spoiler itu sendiri. HAHAHAHA.

Untuk novel Origin sendiri, standar ku masih termasuk novel yang sangat recommended, jadi menurutku untuk poinnya 9.5 dari 10.

Meskipun, sisi action yang menegangkan nya (kayak dikejar-kejar pembunuh nya gitu lah) nggak terlalu banyak porsinya dibanding novel-novel sebelumnya.

***
Simpel Sinopsis


Kembali dikisahkan Robert Langdon yang mendapat undangan dari sahabat sekaligus mantan mahasiswa nya, yaitu Edmond Kirsch, yang ingin mengungkapkan temuan nya ke masyarakat dunia mengenai asal mula kehidupan. Sebelumnya, Edmond Kirsch ini sudah mempresentasikannya kepada 3 ulama dari 3 agama, yaitu Uskup Valdespino (Kristen), Rabi Yehuda Kovez (Yahudi), dan Allamah Syed Al-Fadl (Islam) yang pastinya menimbulkan pertentangan antara ketiga nya dengan Kirsch karena dikhawatirkan akan mengguncang keyakinan manusia akan agama. Kirsch menginformasikan bahwa dia akan mempresentasikan temuannya itu kepada masyarakat dunia 7 hari setelah pertemuannya dengan ketiga tokoh agama tersebut.

Kenyataanya, Kirsch menyingkat waktu nya dan selang beberapa hari secara mendadak membuat pengumuman bahwa dia akan mengumumkan penemuannya di Museum Guggenheim Bilbao dan  bekerja sama mempersiapkan segala sesuatunya dengan direktur museum nya, Ambra Vidal. Fyi, Ambra Vidal pun tidak tahu apa temuan yang hendak Kirsch sampaikan.

Informasi tersebut jelas membuat ketiga tokoh agama ini khawatir. Namun selang dalam hitungan beberapa jam, Syed Al-Fadl dan Rabi Yehuda Kovez meninggal terbunuh oleh nggak tahu siapa. Dan itu membuat Uskup Valdespino semakin khawatir. Waktu presentasi Kirsch semakin dekat dan muncul Laksamana Luis Avila yang sudah mempersiapkan "peran" nya yang diminta oleh Sang Regent.

Presentasi dimulai, dan tepat sebelum Kirsch betul-betul akan menayangkan penemuannya, dia tewas terbunuh dengan ditembak dan diketahui penembaknya adalah Luis Avila. Ambra Vidal yang sekaligus juga sebagai pembawa acara presentasi tersebut shock, hanya beberapa meter dari tempat dia berdiri, Kirsch tewas terbunuh. Dan yang membuat Ambra Vidal merasa khawatir adalah, Luis Avila merupakan tamu yang terakhir kali ia tambahkan dalam daftar tamu karena mendapat telpon langsung dari istana kerajaan Spanyol. Fyi, Ambra Vidal juga merupakan tunangan pangeran Spanyol, Pangeran Julian. Muncul pemikiran-pemikiran negatif, apakah mungkin dari kalangan istana yang memang ada sangkut pautnya dengan pembunuhan Kirsch ini.

Robert Langdon dengan dibantu komputer ciptaan Kirsch yang saling berkomunikasi melalui headset yang dibagikan saat masuk museum, berupaya untuk melanjutkan mencari bahan presentasi Kirsch dan menayangkan nya ke seluruh masyarakat dunia yang kemudian Ambra Vidal ikut andil karena merasa keselamatannya mulai terancam.

Komputer Kirsch ini, bernama Winston, mampu mengendalikan keadaan disekitar. Termasuk bagaimana cara nya Robert Langdon dan Ambra Vidal bisa kabur dari museum dan mulai mencari presentasi Kirsch yang dianggap mungkin masih bisa diselamatkan dan lanjut ditayangkan ke masyarakat.

Dalam proses pencariannya, Robert Langdon harus menghadapi agen Guardia Real -pasukan militer kerajaan Spanyol- karena dianggap turut membawa kabur tunangan Pangeran Julian,dan juga pastinya dengan Luis Avila.

Lantas, apa penemuan Kirsch yang mengenai awal mula kehidupan tersebut dan apakah Langdon berhasil memperolehnya?

***

Alasan 9 dari 10


Kebetulan sekali, aku bisa dapat buku nya yang hard cover dengan print signatured Dan Brown juga, karena sangat-sangat nggak sabar banget bisa punya buku ini. Dari awal info muncul bukunya, selalu pantengin toko buku online langganan (karena biasanya disitu juga menyediakan PO buku yang tanda tangan penulis), dan pas udah keluar, langsung buru-buru pesan.

Oke, kita mulai dari Cover. Karena aku punya nya yang hard cover, jadi jelas lebih berat dan bagusnya buku-buku yang aku beli dengan hard cover itu saat dibaca lebih nyaman untuk di pegang, kayak lagi baca buku kitab atau ensiklopedia dan plus sudah ada pembatas buku yang tali itu. Dari segi untuk dibaca, jauh lebih nyaman. BAHAHA. Resikonya yaaa agak susah kalau mau dibawa kemana-mana (buat aku sih ya), makan tempat kalau mau dibawa di tas, cuy! Dari tampilan cover sendiri aku agak merasa "kurang seru" dibanding cover-cover sebelumnya. Jujur, dari sekian buku Dan Brown, cover nya yang menurutku masih paling interesting adalah.... The Lost Symbol (versi Indonesia ya tapi, karena aku punyanya yg Indonesia semua :p). Karena jelas full simbol-simbol dan hawa "menegangkan" nya dapat.

Untuk Origin sendiri tampak agak simpel, hanya gambar ilustrasi tangga spiral dari Gereja Sagrada Familia (Spiral Staircase of Sagrada Familia).

Spiral Staircase in The Sagrada Familia Cathedral by Antonio Gaudi

Seperti itu (sorriii aku ambil fotonya dari gugel
(http://c8.alamy.com/comp/C80H5K/a-spiral-staircase-in-the-sagrada-familia-cathedral-designed-by-gaudi-C80H5K.jpg). Yeah, Antonio Gaudi bakalan banyak disebut-sebut di buku ini.

Balik lagi ke cover, tapi aku juga penasaran, apakah ada "maksud" dari simbol O dari Origin yang agak aneh itu. Karena aku juga bukan pakar simbol (yaa iyalah) aku nggak tahu kalau semisalnya itu simbol sesuatu ya. Karena semenjak liat cover Lost Symbol dan ternyata "banyak maksudnya", aku jadi kadang suka menebak-nebak maksud cover buku setiap kali Dan Brown keluarin buku baru. BAHAHAHA.

Kedua, genre dan tema. Masih mengusung suspense sih ya. Science dan simbol-simbol dalam karya seni nya juga dapat. Cuma memang lebih banyak membahas makna-makna dari karya seni dibanding yang betul-betul "simbol". Masih mengajak pembaca untuk mengetahui dibalik "makna" karya-karya seniman jaman dulu entah itu lukisan, patung, gedung, bahkan buku. Dan jelas sekali banyak pengetahuan-pengetahuan yang bisa aku dapat, bahkan dari awal cerita pun (karena dimulai saat Langdon masuk ke Museum Gugeinheim Bilbao dan melihat-lihat koleksi disana), aku turut penasaran. Serius. Aku sampai buka-buka google juga buat cari kayak gimana sih lukisan The Swimming Pool dan lukisan Leap into The Void nya Yves Klein juga bahkan sampai nyari gimana sih musiknya Monotone Silence Symphony-nya Yves Klein via Youtube! Hampir semua karya seni yang disebut di buku, iseng-iseng pasti aku cari di google. 
Bahkan aku niat banget liat-liat web https://www.guggenheim.org/artwork dan lihat-lihat koleksi via web tersebut.

Ketiga, alur. Pasti alur maju. Alur yang disajikan juga bagus, aku dibuat sangat penasaran di setiap bab nya, seperti apa sih penemuannya si Krisch ini. Meski sayangnyaaaa, ketika membahas tentang Luis Avila dan sang Regent ini, awalnya jujur memang aku penasaran siapa Sang Regent, bahkan sempat menebak-nebak ketika ada hubungan nya dengan istana kerajaan. Aku sempat nebak kalau sang Regent ini justru bukan Uskup Valdespino, tapi Humas kerajaan si Monica Martin.  Karena agak curiga dari info-info Conspiracy.Net dan sikapnya yang aku anggap terlalu lebay dalam menghadapi Uskup Valdespino. BAHAHAHA. Tapiiii, entah di 3/4 buku lah yaaa, aku mulai curiga sih kalau si Sang Regent ini ada sangkut pautnya sama komputer canggih si Kirsch, yaitu Winston. 

Seperti yang sudah aku singgung di awal, aku mengharapkan sisi dikejar-kejar pelaku pembunuh Kirsch biar lebih menegangkan, tapi ternyata porsinya cuma sedikit dan itupun cuma ngejar Langdon dan Ambra Vidal sampai ke Gereja Sagrada Familia dan dikejar di tangga spiral nya itu. Sisanya jadi terasa agak lebih mudah bagi Langdon dan Ambra untuk proses mencari tahu presentasi Kirsch. Dan tantangan mereka hanya sebatas perjalanan mencari password 46 huruf untuk membuka video presentasi penemuan Kirsch. Menurutku kurang terlalu "wah" dibanding novel-novel sebelumnya.

Tapiii, untuk ukuran pengetahuan tentang sejarah, karya seni, gedung-gedung bangunan, bahkan sains yang disajikan sangat komplit, lengkap, dan aku yakin literatur yang dipakai Dan Brown pasti habis-habisan. Jauh lebih banyak dan buat aku takjub karena secara nggak langsung jadi ikutan penasaran kayak "gila, gue baru tahu", kayak tentang Sup Primodial Miller-Urey (aku kebetulan dulu sekolah suka banget sama biologi, termasuk bab asal-usul kehidupan). Ditambah ternyata betapa unik dan "wah" nya kota Barcelona ternyata ya. Aku juga sampai searching-searching tentang Gereja Palmarian apa betul sebegitunyakah? Kalau iya, nanti kontroversi nggak ya gara-gara buku Origin ini. Bahkan ketika pemaparan Kirsch mengenai penemuan nya (otomatis itu juga pasti pemikiran imajinasi nya Dan Brown dong ya?) bikin aku berpikir, hebat juga Dan Brown bisa menggambarkan teori baru. Secara nggak langsung, teori Kirsch juga pemikirannya Dan Brown juga kan? Hebat.

Keempat, penokohan. Masih sama dengan tokoh utama, Robert Langdon. Ditambah dengan tokoh-tokoh seputaran Kerajaan Spanyol ditambah Kirsch dan komputer pintar ciptaannya. Berhubung Kirsch porsi ceritanya pun juga di awal doang karena terbunuh, aku sih ngerasanya penokohan sangat fokus di Langdon, Ambra Vidal, Pangeran Julian, Raja Spanyol, Uskup Valdespino, dan Winston. Tapi bagusnya, tokoh-tokoh pendukung yang lain menempati porsi yang sangat baik, tidak berlebihan. Hanya sayang buat Luis Avila karena perannya terkesan "kurang greget". Selebihnya bagus-bagus saja.

Dan hebatnya Dan Brown dalam menciptakan tokoh Komputer canggih buatan Kirsch yang bernama Winston ini, betul-betul bisa buat aku berimajinasi, betapa canggihnya komputer-komputer nanti mungkin bisa kayak si Winston ya. Dan betapa bakalan mudah nya semua kerjaan kita, kesulitan-kesulitan kita akan jauh lebih mudah terselesaikan kalau komputer canggih kayak Winston ini betulan ada.

Kelima, ending. Plot twist kah? Ya. Buatku ini sangat plot twist sekali, meski di 3/4 buku aku udah agak menebak-nebak, cuma yaa tebakanku belum 100% betul. Cumaaaa, kenyataan dibalik plot twist ini buat aku ngerasa, endingnya kurang gereget dibanding novel-novel sebelumnya. Karena mungkin pengaruh kurangnya tokoh "pelaku" yang secara aksi ikut berkontribusi dalam proses pencarian atau gimana, pokoknya nggak terlalu wah. Malah pas selesai tahu siapa otak dibalik ini semua, aku malah ngerasa, "apaan sih? kok begitu amat mau bikin geger masyarakat dunia". Kurang menegangkan.

Tapi overall, novel ini jelas masih aku kategorikan recommended, Dan Brown nggak kehilangan "nyawa" tulisannya kalau dari segi pengetahuan-pengetahuan yang diinformasikan disini dan juga teori-teori yang disajikan beliau, aku bisa bilang, ini bagus banget, bikin otakmu ngerasa, "eh ya, bisa jadi juga ya suatu saat nanti masa depan bakalan jadi begitu."

Mungkin, ini buku yang cukup membuat orang yang memang tidak percaya agama, yaaa sangat menyetujui apa yang Kirsch sampaikan (karena disini, Kirsch tidak percaya agama). Kirsch ini menganggap sains jauh melebihi segalanya di dunia ini. Tapi aku suka, Dan Brown menambahkan pemahaman (melalui tokoh Langdon) dengan kata-kata nya,
"Jika hukum fisika begitu hebat sehingga dapat menciptakan kehidupan... siapa yang menciptakan hukum-hukum fisika tersebut?" (Hal. 469) 

Yeaah, ketika kalian-kalian yang juga tidak mempercayai agama dan tuhan, yaaa itu kebebasan hidup kalian yaaa, aku juga ga berhak intervensi, tapi pertanyaan ku sama seperti Dan Brown, kalau memang dunia ini hadir begitu saja karena kekuatan ilmu pengetahuan, maka siapa yang menciptakan ilmu pengetahuan itu? Bisakah dia hadir sendiri begitu saja?

Keren.

Dan kata-kata Uskup Valdespino pun juga bagus,
"Imanku tak pernah mati, Mr. Kirsch"
"Ia berada di luar ranah ilmu sainsmu"
Lagipula, jika ramalan Kirsch tentang teknologi yang akan mengambil alih kendali itu tepat, umat manusia akan memasuki periode ambiguitas etika yang nyaris tak terbayangkan. Kita akan sangat memerlukan iman dan tuntunan moral lebih dari sebelumnya. (Hal. 465)

***

Oke, sekian review buku Origin nya Dan Brown.
Agak lama ya. Tapi ini juga berhubung lagi sakit (AHAHAHA) dan baru bisa buka blog lagi.

Pokoknya,
Selamat menikmati buku.
Selamat menemukan hal-hal baru. 😊

2 comments:

  1. selamat siang,
    boleh tanya sebenarnya kirsch itu sakit apa ya??

    thanks

    ReplyDelete
    Replies
    1. sebaca nya aku, dia nggak sakit, dia kayak ngerencanain sendiri tertembaknya dia, demi ngasih tau hasil penemuannya dia. Gitu sih. Yah, jadi spoiler kan. HAHA.

      Delete